Sabtu, 21 Juli 2012

Circular Linked List


Circular list adalah bentuk lain dari linked list yang memberikan fleksibilitas dalam melewatkan elemen. Circular list bisa berupa single linked list atau double linked list,
tetapi tidak mempunyai tail. Pada circular list, pointer next dari elemen terakhir menunjuk ke elemen pertama dan bukan menunjuk NULL. Pada double linked circular list, pointer
prev dari elemen pertama menunjuk ke elemen terakhir.
menunjukkan bagaimana susunan dari single linked circular list.

Circular list yang akan dijelaskan pada bab ini merupakan single linked circular list. Kita
hanya menangani link dari elemen terakhir kembali ke elemen pertama.gambar di bawah ini

Double Linked List

Elemen-elemen dihubungkan dengan dua pointer dalam satu elemen. Struktur ini menyebabkan list melintas baik ke depan maupun ke belakang.Masing-masing elemen pada double linked list terdiri dari tiga bagian, disamping

data dan pointer next, masing-masing elemen dilengkapi dengan pointer prev yang menunjuk ke elemen sebelumnya. Double linked list dibentuk dengan menyusun sejumlah elemen sehingga pointer next menunjuk ke elemen yang mengikutinya dan pointer prev menunjuk ke elemen yang mendahuluinya. Untuk menunjukkan head dari double linked list, maka pointer prev dari elemen pertama menunjuk NULL. Untuk menunjukkan tail dari double linked list tersebut, maka pointer next dari elemen terakhir menunjuk NULL. Susunan elemen yang dihubungkan dalam bentuk double linked list dapat dilihat pada Gambar di bawah ini
Untuk melintas kembali melalui double linked list, kita gunakan pointer prev dari elemen yang berurutan pada arah tail ke head. Double linked list mempunyai fleksibilitas
yang lebih tinggi daripada single linked list dalam perpindahan pada list. Bentuk ini sangat berguna ketika akan meletakkan suatu elemen pada list dan dapat memilih
dengan lebih bijaksana bagaimana memindahkannya. Sebagai contoh, salah satu fleksibilitas dari double linked list adalah dalam hal memindahkan elemen daripada
menggunakan single linked list.


Contoh Program Double Linked List :
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
#include <alloc.h>


typedef struct node t_node;

struct node{
    int data;
   t_node * next;
   t_node * prev;
};

t_node * create(int data);
void forwardprint(t_node * kepala);
void backwardprint(t_node * kepala);
t_node * tambahdepan(t_node * kepala,int data);
t_node * tambahbelakang(t_node * ekor,int data);
t_node * hapusdepan(t_node * kepala);
t_node * hapusbelakang(t_node * ekor);

void main(){
    t_node * kepala = NULL;
   kepala = create(5);

   t_node * ekor = create(6);

    kepala->next = ekor;
   ekor->prev = kepala;

   kepala = tambahdepan(kepala, 4);
   ekor = tambahbelakang(ekor,7);

   forwardprint(kepala);
   kepala = hapusdepan(kepala);
   ekor = hapusbelakang(ekor);
   forwardprint(kepala);

   getch();
}

t_node * create(int data){
     t_node * temp = (t_node*) malloc(sizeof(t_node*));
   temp->next = NULL;
   temp->prev = NULL;
   temp->data = data;
}

void forwardprint(t_node * kepala){
    while(kepala != NULL){
       printf("%d ",kepala->data);
      kepala = kepala->next;
   }
   printf("\n");
}

void backwardprint(t_node * ekor){
    while(ekor != NULL){
       printf("%d ",ekor->data);
      ekor = ekor->prev;
   }
   printf("\n");
}

t_node * tambahdepan(t_node * kepala,int data){
    t_node * baru = create(data);
   baru->next = kepala;
   kepala->prev = baru;
   return baru;
}

t_node * tambahbelakang(t_node * ekor,int data){
   t_node * baru = create(data);
   ekor->next = baru;
   baru->prev = ekor;
   return baru;
}

t_node * hapusdepan(t_node * kepala){
    t_node * temp = NULL;
   if( kepala != NULL){
        temp = kepala->next;
      free(kepala);
   }
   if( temp !=NULL){
      temp->prev = NULL;
   }
   return temp;
}

t_node * hapusbelakang(t_node * ekor){
    t_node * temp = NULL;
   if( ekor != NULL){
        temp = ekor->prev;
      free(ekor);
   }
   if( temp !=NULL){
      temp->next = NULL;
   }
   return temp;
}

Single Linked List

Single Linked List adalah terdiri dari elemen-elemen individu, dimana masing-masing dihubungkan dengan pointer   tunggal.  Masing-masing  elemen terdiri dari dua bagian, yaitu sebuah data dan sebuah pointer yang disebut dengan pointer next. Dengan menggunakan struktur two-member seperti ini, linked list dibentuk dengan cara menunjuk pointer next suatu elemen ke elemen yang mengikutinya.

Pointer next  pada elemen terakhir merupakan NULL, yang menunjukkan akhir dari suatu list.  Elemen pada awal suatu list disebut head, dan elemen terakhir dari suatu list disebut tail. untuk mengakses elemen dalam linked list, dimulai dari head dan menggunakan pointer next dari elemen selanjutnya untuk berpindah dari elemen ke elemen berikutnya sampai elemen yang diminta dicapai.Dengan single linke list, list dapat dilintasi hanya satu   arah   dari   head   ke   tail   karena   masing-masing   elemen   tidak   terdapat   link   dengan elemen sebelumnya. Sehingga, apabila kita mulai dari head dan berpindah ke beberapa elemen dan berharap dapat mengakses element sebelumnya, kita harus mulai dari head. Secara   konseptual,   linked   list   merupakan   deretan   elemen   yang   berdampingan. Akan tetapi, karena elemen-elemen tersebut dialokasikan secara dinamis bahwa  tapi kenyataannya,   linked   list   akan   terpencar- pencar   di   memory, pointer next menjamin bahwa element selanjutnya dapat diakses.
Contoh Program Single Linked List :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <stdio.h>

typedef struct TNode{
 int data;
 TNode *next;
};

TNode *head;
TNode *bantu;
TNode *baru;

int isEmpty(){
 if(head == NULL)
    {return 1;}
 else return 0;
}

void insertDepan(int databaru){
 baru = new TNode;
 baru->data = databaru;
 baru->next = NULL;
 if(isEmpty()==1){
  head=baru;
  head->next = NULL;
 }else {
  baru->next = head;
  head = baru;
 }
 cout << "\ndatabaru masuk :::"<<head->data;
}

void insertBelakang (int databaru){
 TNode *baru,*bantu;
 baru = new TNode;
 baru->data = databaru;
 baru->next = NULL;
 if(isEmpty()==1){
  head=baru;
  head->next = NULL;
 }else {
  bantu=head;
  while(bantu->next!=NULL){
   bantu=bantu->next;
  }
  bantu->next = baru;
 }
 cout<<"Data masuk\n";
}

void hapusDepan (){
 TNode *hapus;
 int d;
 if (isEmpty()==0){
  if(head->next != NULL){
   hapus = head;
   d = hapus->data;
   head = head->next;
   delete hapus;
  }else{
   d = head->data;
   head = NULL;
  }
  cout<<d<<" terhapus\n";
 } else cout<<"Masih kosong\n";
}
void hapusBelakang(){
 TNode *hapus,*bantu;
 int d;
 if (isEmpty()==0){
  if(head->next != NULL){
   bantu = head;
   while(bantu->next->next!=NULL){
    bantu = bantu->next;
   }
   hapus = bantu->next;
   d = hapus->data;
        bantu->next = NULL;
   delete hapus;
  }else{
   d = head->data;
   head = NULL;
  }
  cout<<d<<" terhapus\n";
 } else cout<<"Masih kosong\n";
}

void tampil(){
 bantu = head;
 if(isEmpty()==0){
        cout<< "\ndata yang ada dalam list\n";
  while(bantu!=NULL){
   cout<<bantu->data<<"\n";
   bantu=bantu->next;
  }
  cout<<endl;
 } else cout<<"Masih kosong\n";
}



Graph

Graph adalah kumpulan dari titik ( node ) dan garis dimana pasangan-pasangan titik ( node ) tersebut dihubungkan oleh segmen garis. Node ini biasa disebut simpul (verteks) dan segmen garis disebut ruas (edge).

Graph dipakai untuk membantu pemecahan masalah. Dari model graph yang dibuat, suatu masalah dapat dipahami menjadi lebih mudah. Untuk kemudian diturunkan metode pemecahannya.
  • ·         Berdasarkan jumlah simpul pada suatu graph, maka secara umum graph dapat digolongkan menjadi dua jenis:

1. Graph berhingga (limited graph)
Graph berhingga adalah graph yang jumlah simpulnya, n, berhingga.
2. Graph tak-berhingga (unlimited graph)
  • Graph yang jumlah simpulnya, n, tidak berhingga banyaknya disebut graph tak-berhingga.

·         Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graph dibedakan atas 2 jenis:
1. Graph tak-berarah (undirected graph)
Graph yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graph tak-berarah.
2. Graph berarah (directed graph atau digraph)

Contoh Program Graph :
#include 
#include 
void main(){
bool ketemu,nolsemua;
int matrix[10] [10];
int i,j,jumlah_simpul,jumlah_sisi,asal,tujuan;
//isnisialisasi matrix
cout<<"jumlah simpul:";
cin>>jumlah_simpul;
cout<<"jumlah_sisi:";
cin>>jumlah_sisi;
for (i=1;i<=jumlah_simpul;i++)
for (j=1;j<=jumlah_simpul;j++)
matrix[i][j]=0;
//isi matrix sesuai input graf
for (i=1;i<=jumlah_sisi;i++){
cout<<"simpul asal:";
cin>>asal;
cout<<"simpul tujuan:";
cin>>tujuan;
matrix[asal][tujuan]=1;
matrix[tujuan][asal]=1;
}
//telusuri graf
i=1;nolsemua=false;
while (i<=jumlah_simpul && !nolsemua){
j=1;ketemu=false;
while (j<=jumlah_simpul && !ketemu){
if (matrix[i][j]==1)
ketemu=true;
else
j++;
}
if (!ketemu)
nolsemua=true;
else
i++;
}

if(nolsemua)
cout<<"graf tidak terhubung";
else
cout<<"graf terhubung";
getch();

}


Stack


Stack sendiri merupakan sebuah konsep untuk menyimpan dan mengambil dengan algoritma LIFO (“Last In First Out”) dimana data yang masuk duluan yang akan dikeluarkan terlebih dahulu, contoh realnya ketika kita memasukkan bola ke dalam suatu tabung, maka bola yang dimasukkan pertama kali akan diambil terakhir kali,, nah seperti itulah kira2 konsep stack.

  • Operasi-operasi yang ada di stack yaitu antara lain:


  1. IsFull : mengecek apakah STACK sudah penuh
  2. IsEmpty : mengecek apakah STACK sudah kosong
  3. Push :menambah data pada STACK pada tumpukan paling atas
  4. Pop :mengambil data pada STACK pada tumpukan paling atas
  5. Print :mencetak semua data dalam tumpukan
Contoh Program Stack :
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
//deklarasi 'STACK' dengan struct dan array
struct STACK
{
int data[5];
int atas;
};
//deklarasi variabel 'tumpuk' dari struct
STACK tumpuk;
void main()
{
clrscr();
int pilihan,baru,i;
//inisialisasi awal
tumpuk.atas=-1;
do
{
clrscr();
cout<<"1.Push Data"<<endl;
22
cout<<"2.Pop Data"<<endl;
cout<<"3.Print Data"<<endl;
cout<<endl;
cout<<"Pilihan = ";
cin>>pilihan;
switch(pilihan)
{
case 1:
{
if(tumpuk.atas==5-1)
{
cout<<"Tumpukan penuh";
getch();
}
else
{
cout<<"Data yang akan di-push = ";
cin>>baru;
tumpuk.atas++;
tumpuk.data[tumpuk.atas]=baru;
}
break;
}
case 2:
{
if(tumpuk.atas==-1)
{
cout<<"Tumpukan kosong";
getch();
}
else
{
cout<<"Data yang akan di-pop =
"<<tumpuk.data[tumpuk.atas]<<endl;
tumpuk.atas--;
getch();
}
break;
}
case 3:
{
if(tumpuk.atas==-1)
{
cout<<"Tumpukan kosong"<<endl;
getch();
}
else
{
cout<<"Data = "<<endl;
for(i=0; i<=tumpuk.atas; i++)
{
cout<<tumpuk.data[i]<<" ";
23
}
getch();
}
break;
}
default:
{
cout<<" Tidak ada dalam pilihan "<<endl;
}
}
}
while( pilihan >=1 && pilihan <= 3 );
getch();}

Tree


Binary Tree adalah tree dengan syarat bahwa tiap node hanya boleh memiliki maksimal dua subtree dan kedua subtree tersebut harus terpisah. Sesuai dengan definisi tersebut, maka tiap node dalam binary tree hanya boleh memiliki paling
banyak dua child

Merupakan salah satu bentuk struktur data tidak linear yang menggambarkan hubungan yang bersifat hirarkis (hubungan one to many) antara elemen-elemen. Tree bisa didefinisikan sebagai kumpulan simpul/node dengan satu elemen khusus yang disebut Root dan node lainnya terbagi menjadi himpunan-himpunan yang saling tak berhubungan satu sama lainnya (disebut subtree). Untuk jelasnya, di bawah akan diuraikan istilah-istilah umum dalam tree :
a) Prodecessor : node yang berada diatas node tertentu.
b) Successor : node yang berada di bawah node tertentu.
c) Ancestor : seluruh node yang terletak sebelum node tertentu dan terletak pada jalur yang sama.
d) Descendant : seluruh node yang terletak sesudah node tertentu dan terletak pada jalur yang sama.
e) Parent : predecssor satu level di atas suatu node.
f) Child : successor satu level di bawah suatu node.
g) Sibling : node-node yang memiliki parent yang sama dengan suatu node.
h) Subtree : bagian dari tree yang berupa suatu node beserta descendantnya dan memiliki semua karakteristik dari tree tersebut.
i) Size : banyaknya node dalam suatu tree.
j) Height : banyaknya tingkatan/level dalam suatu tree.
k) Root : satu-satunya node khusus dalam tree yang tak punya predecssor.
l) Leaf : node-node dalam tree yang tak memiliki seccessor.
m) Degree : banyaknya child yang dimiliki suatu node.


Contoh Program Tree :

#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<string.h>
//Defination of nodes of the tree
class node
{
    public:
         char value [11];
         node *lchild;
         node *rchild;
};
node *root = NULL;    //root note is set to empty
//INSERT A NEW NODE IN THE TREE
void insert (node *z)
{
    node *x;
    node *y;
    y = NULL;
    x = root;
    while ( x!=NULL)
    {
        y = x;
         //compare value of new node with value of x
        if(strcmp(z->value,x->value) < 0)
        {
            x= x-> lchild; //if new value less seek left child
        }
        else
        {
            x= x-> rchild; //if new value greater seek right child
        }
    }
    //if value of y is null write new node at root
    if( y==NULL )
    {
        root=z;
    }
    else    if(strcmp( z->value,y->value) < 0)
        {
            y -> lchild = z;
        }
        else
        {
            y-> rchild = z;
        }
}
//PREORDER TRAVERSAL OF TREE BY RECURSION
void preorder( node *r )
{
    cout<< r -> value << " ";
    if (r->lchild != NULL)
        preorder (r->lchild);
    if (r->rchild != NULL)
        preorder (r->rchild);
}
//INORDER TRAVERSAL OF TREE BY RECURSION
void inorder( node *r )
{
    if (r->lchild != NULL)
        inorder (r->lchild);
    cout<< r -> value << " ";
    if (r->rchild != NULL)
        inorder (r->rchild);
}
//POSTORDER TRAVERSAL OF TREE BY RECURSION
void postorder( node *r )
{
    if (r->lchild != NULL)
        postorder (r->lchild);
    if (r->rchild != NULL)
        postorder (r->rchild);
    cout<< r -> value << " ";
}
void main()
{
    int choice;
    while (choice!=3)
    {
        clrscr();
        cout<<"\n\n\t 1. Insert a element to the tree.";
        cout<<"\n\n\t 2. Traverse the tree.";
        cout<<"\n\n\t 3. Exit.";
        cout<<"\n\n\t Enter your choice : ";
        cin>>choice;
        switch (choice)
        {
            case 1: clrscr();
                node *z=new node; //create a new node
                cout<<"\n\n\tEnter a text string: ";
                cin >> z->value;
                z->rchild=NULL; //set left child as NULL
                z->lchild=NULL; //set right child as NULL
                insert (z); //insert node in tree
                break;
            case 2: clrscr();
                cout << "\n\n\t Preorder Traversal : ";
                preorder(root);
                cout << "\n\n\t Inorder Traversal : ";
                inorder(root);
                cout << "\n\n\t Postorder Traversal : ";
                postorder(root);
                getch();
                break;
            case 3: break;
        }
}
}
// end of program

Rabu, 18 Juli 2012

Linked List

 linked list merupakan sebuah struktur data yang digunakan untuk menyimpan sejumlah objek data biasanya secara terurut sehingga memungkinkan penambahan, pengurangan, dan pencarian atas elemen data yang tersimpan dalam daftar dilakukan secara lebih efektif. Pada praktiknya sebuah struktur data memiliki elemen yang digunakan untuk saling menyimpan rujukan antara satu dengan lainnya sehingga membentuk sebuah daftar abstrak, tiap-tiap elemen yang terdapat pada daftar abstrak ini seringkali disebut sebagai node. karena mekanisme rujukan yang saling terkait inilah disebut sebagai daftar berantai.


Sebuah daftar berantai dengan tiap-tiap node yang terdiri atas dua elemen, data integer, dan elemen rujukan ke node berikutnya
Daftar berantai merupakan bentuk struktur data paling umum dan sederhana yang banyak digunakan untuk mengimplementasikan model struktur data lainnya, termasuk antrian, stack, ataupun larik assosiatif.

  • Keuntungan

Keuntungan utama pemanfaatan daftar berantai dibandingkan larik, ataupun daftar biasa adalah kemudahan dan efektifitas kerja yang lebih baik dalam hal menambah, mengurangi, serta mencari suatu elemen/node yang terdapat dalam daftar. Hal tersebut dimungkinkan karena elemen-elemen yang terdapat pada sebuah daftar berantai tidak ditempatkan pada sebuah blok memori komputer seperti halnya larik ataupun daftar biasa, melainkan tiap-tiap elemen/node tersebut tersimpan dalam blok memori terpisah, penambahan, pengurangan, ataupun penggantian node dapat dilakukan dengan mengubah elemen rujukan atas tiap-tiap node yang terkait. Kerugiannya, sebuah daftar berantai tidak memungkinkan pengaksesan elemen secara acak, dalam artian untuk dapat mengakses node ke tiga pada contoh di atas harus dilakukan dengan cara mengunjungi elemen-elemen sebelumnya, dimulai dari elemen pertama, ke dua, seterusnya hingga pada lokasi elemen yang dimaksudkan.

  • Jenis-jenis Daftar Berantai

    1. Single Linked List

Bila struktur data sebuah node hanya memiliki satu tautan atas node berikutnya dalam sebuah daftar bertaut, maka daftar bertaut tersebut dinamakan sebagai daftar bertaut tunggal.

        2. Double Linked List

Berbeda halnya dengan daftar bertaut tunggal, pada daftar bertaut ganda, struktur data atas tiap-tiap node memiliki rujukan pada node sebelum dan berikutnya. Sebagian algoritma membutuhkan taut ganda, contohnya sorting dan reverse traversing.

        3. Circular Linked List


Pada dua jenis daftar sebelumnya, node terakhir dalam daftar tersebut merujuk pada null yang artinya akhir dari sebuah daftar, begitu pula null sebagai rujukan node sebelumnya pada node pertama bila daftar yang dimaksudkan adalah daftar bertaut ganda. Pada daftar bertaut sirkular, informasi rujukan pada node terakhir akan merujuk pada node pertama, dan rujukan pada node pertama akan merujuk pada node terakhir bila yang digunakan sebagai dasar implementasi adalah daftar bertaut ganda.